Berdamai dengan Keinginan (Wanting)

Saya yakin Anda pernah mengikuti sebuah training motivasi, dan melalui training motivasi itu Anda dibuat menjadi lebih semangat, berteriak penuh antusias, loncat-loncat, mengepalkan tangan…. dan hasilnya……

Luar biasa…. Anda menjadi lebih semangat… antusias, dan menjadi berambisi untuk meraih apa yang Anda inginkan…, apalagi aura semangat di ruangan itu dahsyat sekali, karena dilengkapi multimedia yang mendukung, musik yang juga semangat. Wow… efeknya luar biasa dahsyat….

Sehingga Anda keluar dari ruang training itu menjadi gagah berani, dan siap menghadapi rintangan yang menghadang…..

Dan apa yang terjadi…. ketika Anda sudah sampai rumah? Mandi dan keramas? Sebagian dari Anda mungkin merasakan semangatnya luntur dan lentur…, atau bahkan Anda masih kembali mengalami masalah yang sama dan berulang-ulang…. Anda mungkin berpikir dan merasakan, ada apa dengan saya, kenapa ini terjadi dan sebagainya…..

Saya pernah bertanya melaui survey kecil-kecilan, sebenarnya apa yang di cari dalam hidup ini, bekerja keras, banting tulang, siang-malam, menghadapi semua cacian makian, kena panas dan hujan, sebenarnya apa sich yang dicari…..?

Sebagain besar dari mereka menjawab bahwa yang mereka cari adalah kebahagiaan… tidak peduli apa yang mereka cari, apakah uang, jabatan, kekayaan, ujung-ujungnya adalah mencari BAHAGIA.

Lalu mengapa ketika Anda sudah mendapatkan uang, harta, pangkat, jabatan, tetapi masih belum bahagia? Mengapa justru selalu merasa kurang? Selalu marah-marah, sedih, dan semua perasaan negatif…..

Menurut kajian Transpersonal Psikoterapi ada 4 hasrat (4 wanting) dasar yang membelenggu seseorang untuk mendapatkan kesuksesan, kebahagiaan, dan keberlimpahan dalam kehidupannya.

  1. Wanting Control (Keinginan untuk Mengendalikan)
  2. Wanting Approval (Keinginan untuk Diakui)
  3. Wanting Security (Keinginan untuk Rasa Aman)
  4. Wanting to be Separate (Keinginan untuk Terpisah)

Wanting to Control

Ini adalah hasrat untuk selalu mengontrol apapun yang ada di luar dari diri kita. Ketika kita ingin mengendalikan, kita seolah-olah seperti tidak punya kendali. Bisa jadi di masa lalu pernah mengalami suatu kondisi yang sangat terkontrol, dikekang, dan tidak mendapatkan kebebasan. Ini terasa berat dan mendesak, seperti: “Ini harus sesuai dengan cara Saya.” Ketika kita ingin mengendalikan, kita merasa keluar dari kendali dan sepertinya kita butuh melakukan sesuatu untuk mendapatkannya kembali.

Persamaan kata untuk keinginan mengendalikan adalah: Penolakan, seperti: ada keharusan, semestinya, atau seharusnya untuk melakukan sesuatu. Atau keinginan mengubah, seperti:

  • ingin memahami,
  • memanipulasi,
  • mendorong,
  • membenarkan,
  • memaksa,
  • mengharuskan sesuai cara kami,
  • menjadi benar dan
  • menjadi yang tertinggi.

Wanting Approval

Ini adalah keinginan atau hasrat untuk diakui atau dicintai. Ketika kita ingin diakui, kita merasa seperti tidak memperoleh pengakuan. Oleh karena itu, kita bertindak dengan cara yang dirancang untuk membantu kita mendapatkan pengakuan tersebut. Sehingga sepanjang waktu kita tersabotase untuk mendapatkan yang sebenarnya, yaitu pengakuan tersebut.

Persamaan kata dari keinginan mendapatkan pengakuan meliputi:

  • ingin mencintai,
  • menerima,
  • mengagumi,
  • peduli,
  • diperhatikan,
  • dipahami,
  • diasuh, dan
  • disukai

Jika Anda melihat, kata-kata di atas sepertinya konotasinya positif, tetapi ketika ingin itu terkontaminasi dengan keinginan yang tidak tulus, maka konteks tersebut berpotensi menjadi hambatan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan.

Wanting Security

Keinginan untuk rasa aman dan nyaman seringkali kita dengar sehingga menjadi sesuatu yang wajar untuk kita perjuangkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari pekerjaan, bisnis, investasi dan sebagainya. Ketika kita berkeinginan untuk menjadi aman, kita merasa bahwa kita tidak memiliki rasa aman. Sehingga hidup menjadi gelisah, ketakutan berlebihan dan tidak menjadi tenang.

Jika itu yang terjadi, kita menjalani hidup kita seperti dalam medan perjuangan untuk bertahan hidup dan akhirnya penderitaanlah yang kita rasakan. Dalam konteks yang lebih ekstrim lagi, kita melihat setiap orang sebagai musuh.

Persamaan kata keinginan untuk menjadi aman meliputi:

  • ingin merasa aman,
  • bertahan,
  • membalas dendam,
  • melindungi diri kita sendiri dan orang lain,
  • menyerang,
  • membunuh, dan
  • menjadi aman.

Wanting to be Separate

Keinginan untuk ingin terpisah bisa saja ada pada diri kita. Ketika kita ingin terpisah, kita merasa bahwa kita tidak ingin memiliki atau mungkin kita memelihara identitas yang terpisah. Ini terjadi bisa jadi karena pernah mengalami kondisi yang membuat kita terpisah dengan orang yang kita cintai. Atau kita sering melihat kondisi perpisahan di keluarga. Oleh karena itu, kita bertindak dengan cara yang dirancang untuk membantu memelihara suatu identitas yang berbeda. Kita didorong secara konstan dan berbeda dengan setiap orang dan segala sesuatu yang berbeda.

Keinginan terpisah ini dapat berupa perasaan yang kuat atau sebaliknya sangat halus. Pada kekuatannya yang penuh, terasa menolak dan mendorong keluar. Kebanyakan dari kita berpikir bahwa terpisah adalah esensi siapa kita sebenarnya.

Persamaan kata dari keinginan terpisah meliputi:

  • keinginan untuk menyendiri,
  • menolak,
  • menoleh ke atas,
  • menonjol,
  • menjadi istimewa,
  • memisahkan diri,
  • tidak bergaul, dan
  • tidak terhubung

Lalu apa yang harus dilakukan dengan “wanting-wanting” itu? Semua hasrat atau keinginan itu harus dilepaskan… diikhlaskan… caranya seperti apa mungkin Anda bisa baca beberapa artikel di blog ini.

Dengan mengikhlaskan kita bisa memperlancar aliran energi yang tersumbat ketika kita punya hasrat-hasrat tadi, sehingga kita bisa lebih mudah untuk mendapatkan kesuksesan da kebahagiaan.

Jadi training motivasi itu penting, tetapi lebih penting lagi adalah diri Anda membebaskan wanting-wanting yang membelenggu Anda.

Kata-kata HARUS, PEMBUKTIAN, ingin diperhatikan, selalu ingin bersama, atau ingin selalu berpisah adalah bagian dari wanting yang harus dibebaskan.

Trus? apakah tidak boleh memiliki GOAL atau Dream? sangat BOLEH, bahkan goal itu harus dibuat. Agar lebih nyaman dan berdamai dengan goal Anda, coba lakukan yang ini:

“Ya Allah, saya sudah menetapkan goal saya, penjualan sebesar 500jt, dan saya ingin mendapatkannya. Saya ikhlaskan dan pasrahkan goal saya ini hanya kepada Mu Ya Allah”

“Ya Tuhan, walaupun anak saya kurang bisa diatur, sementara saya menginginkan anak saya menjadi anak yang baik, dan saya ikhlaskan saya pasrahkan solusi terbaiknya hanya kepada Mu Ya Tuhan”

“Tuhan, hari ini saya sudah rencanakan presentasi produk, dan saya ingin bisa closing hari ini juga, saya lakukan terbaik dan hasilnya saya serahkan kepada Mu Tuhan”

Bagaimana? sudah dapat benang merahnya?

Selamat Mencoba……

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *